Minggu, 15 Februari 2015

Kajian SUBULANA-5: Permasalahan MAZHAB


PERMASALAHAN MAZHAB

Apa itu mazhab ?
ü  Mazhab itu rujukan memahami syariat agama. Mazhab adakah sarana yang menghubungkan kita dengan al Quran dan hadits.
Jika dibuat permisalahan dunia komputer, mazhab itu OS, software yang menghubungkn brainware dgn hadware.

Apakah kita wajib bermazhab ?
ü  Tidak ada kewajiban bermazhab. Yang wajib adalah memahami dan mengamalkan ajaran islam dgn benar. Jika tsnpa mazhab anda jadi ngawur, bermazhab wajib bagi anda.

Seandainya tidak bermazhab ?
ü  Anda tidak wajib menggunakan komputer jika hanya ingin menulis surat, tp dengan menggunakan komputer akan lebih mudah. Mazhab itu kemudahan, krn ia sarana.

Bagaimana seandainya saya langsung merujuk k Quran dan hadits ?
ü  Tentu bagus sekali jika anda mampu. Tapi jika anda menyalakan PC, kemudian yg muncul hanya screen biru dilayar. Jangan bengong. Nah disaat itu anda harus mulai memikirkan membuat OS, semisal windows, linux, makintos dll.
Kalau tidak bisa buat. Itu artinya anda tidak mampu.
Begitulah, ujung2nya anda akan kembali k mazhab para ulama.

Mungkinkah dizaman sekarang  membuat mazhab baru ?
ü  Tentu saja mungkin. Hanya lagi -lagi ke analogi. Daripada  ribet buat sistem yang baru, orang lebih suka menyempurnakan yg ada, apalagi bila ada OS yg open sourse seperti halnya android. Itu kalau orang sudah paham.
Yang pongah mau buat OS sendiri itu rata -rata yang belum paham betapa repotnya membuat sistem.
Lagian, alangkah lucunya seseorang, hanya karena ingin membuat selembar surat dia mau buat OS baru ?

Demikianlah mazhab. Imam Bukhari, muslim, Nasa'i itu ulama hadits yg luar biasa. Imam Thabari, Ibn Katsir ulama tafsir dll. Orang seperti mereka saja tidak mau repot2 buat OS baru. Mereka tetap pakai mazhab Syafiiyah. Lebih suka menyempurnakan yg sudah ada.

Bolehkah pindah -pindah mazhab ?
ü  Tentu saja boleh jika caranya benar. Mazhab itu memudahkan bukan untuk menyusahkan.
"Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki kebaikan kepadanya, maka akan dijadikan dia faqih dalam agama." (Al Hadits)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar